Cak
Nun pernah mengatakan bahwa bangsa Indonesia ini merupakan bangsa yang kuat dan
tegar! Bangsa ini telah kenyang dengan berbagai masalah rumit. Setelah
mengalami penjajahan 3,5 abad dilanjutkan masa orde lama penuh perjuangan,
diberi bencana ekonomi, bahkan hingga sekarang banyak aset bangsa dikuasai
asing dan masyarakat malah terpecah belah karena pemilihan presiden, sehingga
beberapa orang berpendapat jika Indonesia belum benar-benar merdeka. Namun yang
menarik, dibalik semua permasalahan rumit tersebut, tidak pernah kita merasa
sulit menemukan senyum tulus orang-orang di sekitar kita. Bangsa kita bukan
bangsa yang mudah kehilangan ikhlasnya senyum karena musibah.
Kita
bisa menyimpulkan dengan mudah bahwa senyum itu tidak selalu melambangkan
kebahagiaan. Titik Puspa juga bertutur bahwa kupu-kupu malam yang legendaris
itu pun kadang menangis di dalam senyuman. Tidak jarang pula ditemukan
orang-orang yang selalu menampakkan senyum sebenarnya merupakan yang paling
banyak cobaan dan musibah dibandingkan orang-orang di sekitarnya. Mereka tentu
memiliki sejuta alasan untuk jatuh dan merengut, namun mereka tetap memilih
tersenyum apapun keadaannya.
Aku
kagum dengan orang-orang ini. Memang menurut penelitian, otot yang digunakan
untuk tersenyum lebih sedikit dibandingkan untuk cemberut sehingga tenaga fisik
yang dibutuhkan hanya sedikit, namun ketahuilah bahwa tenaga hati untuk
tersenyum tulus dalam segala keadaan merupakan hal besar yang tidak semua orang
memilikinya. Pastilah ada kekuatan luar biasa dibalik senyuman itu.
Hingga akhirnya aku ketahui sedikit rahasia mereka. Pengalaman pahit para ahli senyum ini terlampau sakit mereka rasakan selama ini. Mereka sadar, akan lebih menyakitkan jika orang lain, lebih-lebih orang-orang di sekitar mereka, turut merasakan pahitnya.
Ya,
senyuman itu muncul bukan hanya karena kebahagiaan, namun juga keinginan untuk
membahagiakan orang lain.
Post a Comment